SLEMAN, KRJOGJA.com - Jumlah lapangan sepakbola berkualitas di Yogyakarta dipastikan bertambah Selasa (2/7/2019). Sebuah lapangan dengan rumput kelas dunia di Kompleks Kampus Pusat Universitas Islam Indonesia (UII) Jalan Kaliurang resmi digunakan setelah dibangun enam bulan silam.
 |
| Pihak UII, Asprov PSSI DIY berfoto bersama pelatih timnas putri Rully Nere (Sumber: KR) |
Supomo Hariyadi, pria di balik renovasi lapangan UII mengungkap selama enam bulan kebelakang ia bersama staf melakukan pembangunan ulang lapangan kampus tersebut. Ia memilih menggunakan rumput jenis Cynodon Dactylon atau Rumput Bermuda untuk lapangan yang disetting untuk latihan intensitas tinggi.
“Pembangunan lapangan ini dimulai enam bulan lalu dan akhirnya rampung bisa digunakan untuk sepakbola hari ini. Rumputnya sudah sangat baik menggunakan Rumput Bermuda dan sistem drainase juga sudah berjalan maksimal,” ungkap Supomo yang juga membangun lapangan sepakbola Yogyakarta Independen School (YIS).
Lapangan UII sendiri memiliki luas 68 meter x 105 meter yang telah masuk standar lapangan internasional. Gawang juga didesain dengan standar internasional yang telah terpasang dengan baik di lapangan tersebut.
Pembangunan dimulai dengan tahapan leveling tanah, membangun drainase hingga penanaman rumput yang tumbuh dalam dua bulan. Ketelitian dan perawatan yang dilakukan pun menjadi kunci hingga berhasil tercipta kualitas baik lapangan tersebut.
Secara khusus, dengan diresmikannya lapangan sepakbola UII, ia berharap akan membuka peluang lebih besar bagi tim-tim profesional untuk melakukan training center di Yogyakarta. Di satu sisi menggeliatkan minat sepakbola namun di sisi lainnya meningkatkan pariwisata minat khusus di DIY.
“Beberapa waktu terakhir, saya banyak komunikasi dengan tim-tim profesional Indonesia yang mau datang ke Jogja untuk training center tapi kemudian tidak jadi karena lapangan yang sementara ada di YIS penuh. Setelah adanya UII ini harapannya bisa jadi opsi lain, nanti banyak tim atau bahkan timnas yang menggelar latihan di Jogja,” sambung dia.
Diakui Supomo, membuat lapangan sepakbola berkualitas saat ini tidak mahal karena stok rumput sebenarnya tersedia banyak di DIY. Misi untuk menciptakan lapangan berkualitas dengan harga murah pun diamini Supomo untuk menumbuhkan kecintaan lebih jauh pada sepakbola ke generasi mendatang.
“30 tahun lalu kita memang impor dari Australia tapi sekarang stok sangat banyak di sini (Jogja). Kalau saya hitung antara Rp 500-600 juta sudah jadi seperti di UII ini. Kalau lapangan rumputnya bagus-bagus kan anak-anak senang bermain bola. Ini harapan saya untuk membuat banyak lapangan bagus,” ungkapnya lagi.
Sementara Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni Dr Drs Rohidin SH MAg turut berharap agar lapangan sepakbola yang diberi nama UII Training Ground tersebut bisa membawa dampak positif pada perkembangan olahraga khususnya sepakbola. Lapangan tersebut dirancang sesuai standar internasional dengan rumput yang berkualitas dan menghabiskan dana hampir Rp 1 miliar.
“Lapangan ini dibangun selama enam bulan dan akan dikelola secara profesional dan dibuat untuk pemusatan pelatihan membangun kualitas atlet kedepan. Kami berharap ada manfaat besar dari sini dan kedepan lahir bakat-bakat berkualitas dari lapangan UII ini,” ungkapnya.
Lapangan yang ada di UII ini secara eksklusif akan digunakan oleh timnas putri Indonesia di bawah pelatih Rully Nere. Rully pun turut menyampaikan apresiasi adanya lapangan representatif yang dimiliki UII.
“Kami jadi punya opsi untuk latihan dan kebetulan sampai 30 Juli 2019 kami lakukan TC di Kaliurang Jogja sehingga bisa latihan di UII Training Ground ini. Saya apresiasi semakin banyak lapangan bagus yang tentu mendukung perkembangan sepakbola kita,” tandas dia. (Fxh)
Sumber: KRJOGJA
No comments:
Post a Comment